Sampai decade 1950-an, orang Toraja memperoleh kayu
Uru (Elmerelia spp) dari hutan alam.
Semakin lama persediaan kayu Uru semakin terbatas, sampai akhirnya hampir
hilang karena di Lokasi hutan alam yang tersisa amat jauh di Puncak-puncak
gunung. Untuk mengatasi kekurangan kayu uru, maka orang Toraja mulai menanam
Uru disekitar tempat tinggal mereka, yang dimulai sejak akhir decade 1960-an.
Penanaman kayu Uru di Tana Toraja merupakan inisiatif rakyat sendiri. Kayu Uru
menjadi pilihan orang Toraja karena jenis tersebut merupakan bahan pembuat
rumah yang bagus, atau bahan untuk membuat ukiran yang diperlukan bagi
kepentingan budaya dan kepercayaan tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar