Sabtu, 31 Desember 2016

Syair_Terima Kasih 2016



Terima Kasih 2016
Langkah kaki yang jauh terus terayun
Tanpa sadar aku telah membuat jejak yang rumit
Tak sanggup kuhitung semua permainanku
Semua goresan dari tinta perjalanku
            Pecahan detik demi detik membuatku terus berkarya
            Menjalani hidup yang selalu terasa seperti  baru kemarin
            Kutegok kembali jejakku….
            Namun yang terlihat hanya sejengkal..
Entah apa saja yang sudah aku lakonkan
Disana ada sedih, tawa, kecewa, dan rasa bangga…
Ada masa dimana dunia ini seperti sangat akrab denganku
Namun tak jarang saat dunia menolakku berkali-kali..
            Semuanya terekam tanpa harus ku paksa…
            Membuatku sadar bahwa aku berada di garis akhir dalam hitungan tahun..
            Akhir dari sebuah angka yang dihitung oleh peradaban manusia..
            Tapi bukan akhir untuk hidup yang ditentukan TUHAN..
Terima kasih 2016………
Karena Tuhan yang menganugerahkan semuanya…
Layak bagiku melewatinya….
Menghirup setiap makna kehidupan
Yang Tuhan takdirkan untuk umat-NYA.
                                    Created by. Roni S.L

Kamis, 19 Mei 2016

SEMINAR MAHASISWA KEHUTANAN INDONESIA 2016



Pusat Informasi Kehutanan Fakultas Kehutanan IPB

dalam Kegiatan Seminar Mahasiswa Kehutanan Indonesia

Foto pembicara dan tamu undangan bersama seluruh delegasi Pengurus Cabang Sylva Indonesia

ForInCNews, Bogor-May 13, 2016. Seminar Mahasiswa Kehutanan Indonesia (SMKI) merupakan agenda rutin dari Pengurus Pusat Sylva Indonesia (Ikatan Mahasiswa Kehutanan Seluruh Indonesia) yang dilaksanakan setiap 2 tahun sekali secara nasional. SMKI menjadi ajang pertemuan mahasiswa kehutanan se-Indonesia untuk mengembangkan pengetahuan dan memaparkan hasil riset yang telah dilakukan oleh mahasiswa kehutanan di setiap perguruan tinggi yang memiliki jurusan atau fakultas kehutanan. Mengingat pentingnya kegiatan tersebut sebagai media pengembangan pengetahuan dan meng-update informasi hasil riset terbaru, Pusat Informasi Kehutanan (PinK) Fakultas Kehutanan (Fahutan) IPB berperan serta dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini diikuti oleh delegasi dari 20 perguruan tinggi se-Indonesia dan didukung oleh Pusat Informasi Kehutanan (PinK) Fahutan IPB, Yayasan Bakti Tanoto (YBT), Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBT), Kampoeng Wisata Tani, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (RISTEKDIKTI) dan Pemerintah Kota Batu. Kegiatan SMKI terdiri dari 2 sub kegiatan besar yaitu Seminar Nasional dan Seminar Hasil Riset. Seminar Nasional dilaksanakan pada hari Sabtu (7/5) dengan dihadiri jajaran pejabat universitas antara lain Kepala Biro Kemahasiswaan UMM Drs. Abdullah Masmuh, M.Si, Dekan Fakultas Pertanian-Peternakan Dr. Ir Damat, MP., Pembantu Dekan III Fakultas Pertanian-Peternakan Ir. Henik Sukorini, MP., Ketua Jurusan Kehutanan Tatag Muttaqin, S.Hut, M.Sc., beberapa dosen jurusan kehutanan dan narasumber Seminar Nasional dari Tenaga Ahli Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ir. Muhammad Ali Wafa Pujiono, MP., Sekretaris Badan Litbang KLHK Dr. Ir. Bambang Tri Hartono, MF., serta perwakilan Pusat Informasi Kehutanan Fakultas Kehutanan IPB Mutiono, S.Hut. 
  

Sambutan Marcel Gerensa selaku Sekretaris Jenderal Sylva Indonesia

SMKI dibuka dengan pertunjukan Tari Bapang dan diawali sambutan-sambutan dari ketua panitia, Sekretaris Jendral Sylva Indonesia (Sekjend SI) dan jajaran pejabat Universitas Muhammadiyah Malang. Sekjend SI Marcel Gerensa menyampaikan bahwa visi dan arah tujuan SI adalah menggeser paradigma SI yang awalnya turun kejalan untuk berdemonstrasi menjadi kegiatan berbasis data melalui riset dan kajian. Sepemahaman dengan hal tersebut, Kepala Biro Kemahasiswaan UMM Drs. Abdullah Masmuh, M.Si membuka acara SMKI sekaligus menyampaikan pentingnya menjaga hutan untuk kehidupan berkelanjutan mengingat kerusakan hutan saat ini masih terus terjadi secara masif, mahasiswa dapat menjadi bagian untuk mengatasi masalah tersebut melalui peningkatan riset dan kajian. Jajaran panitia pelaksana, Sylva Indonesia dan jajaran pejabat UMM mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung dan berkontribusi terhadap berlangsungnya kegiatan SMKI di UMM yang salah satunya adalah Pusat Informasi Kehutanan Fakultas Kehutanan IPB dan Tanoto Foundation.

Dari kiri ke kanan : Mutiono S.Hut (PinK Fahutan IPB), Bambang Tri Hartono (Litbang KLHK), Ir. Muhammad Ali Wafa Pujiono, MP (Perhutanan Sosial dan Kemitraan LH) dan Marcel Gerensa (Sekjend PP SI)
Pada Seminar Nasional kali ini, tema yang diangkat adalah “Pemanfaatan Jasa Lingkungan Berbasis Konservasi dalam Pengelolaan Hutan”. Pada kesempatan tersebut, Ir. Muhammad Ali Wafa Pujiono, MP menyampaikan materi mengenai peran penting perhutanan sosial dalam pengentasan kemiskinan dan kelestarian hutan. Dalam materinya, Beliau memaparkan program dan arah kebijakan perhutanan sosial serta hubungannya dengan konservasi. “Pada dasarnya, pengelolaan dalam perhutanan sosial tetap menggunakan prinsip konservasi sesuai peruntukannya” ujar Tenaga Ahli PSKL KLHK tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Badan Litbang KLHK menyampaikan peluang-peluang hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan jasa lingkungan disetiap daerah serta hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang sudah dilakukan oleh Badan Litbang KLHK. Disamping itu, beliau juga membuka akses kepada mahasiswa dan dosen kehutanan di setiap perguruan tinggi untuk dapat bekerjasama dengan badan litbang KLHK disetiap daerah. “Saya persilakan siapa saja yang ingin mengakses badan litbang KLHK untuk melakukan riset maupun kerjasama penelitian supaya mendatangi badan litbang KLHK di daerah masing-masing” ujar Doktor Kehutanan Lulusan North Carolina tersebut.

Mutiono S.Hut selaku pemateri yang mewakili PinK Fahutan IPB
Mutiono, S.Hut selaku perwakilan PinK Fahutan IPB menyampaikan mengenai strategi pemasaran jasa lingkungan. Beliau menunjukkan perbedaan karakteristik barang dan jasa hasil hutan serta pentingnya memperhatikan kapasitas dan intensitas manfaatnya dalam menentukan pilihan pemanfaatannya. “Hutan memiliki multifungsi dan multimanfaat, namun perlu diingat dalam pemilihan fungsi dan manfaatnya perlu memperhatikan tujuan utamanya yaitu untuk kemakmuran rakyat” ujar perwakilan PinK yang juga Pengurus Pusat Sylva Indonesia periode 2012-2014 tersebut. 
Seminar nasional ditutup dengan penyerahan cindera mata oleh Universitas Muhammadiyah Malang kepada para narasumber disertai foto bersama dengan seluruh delegasi dari 24 perguruan tinggi yang hadir pada acara tersebut. Setelah Seminar Nasional usai, acara dilanjutkan dengan pemaparan hasil riset dari masing-masing Pengurus Cabang Sylva Indonesia (PCSI) dari setiap perguruan tinggi.

Presentasi hasil riset dari Pengurus Cabang STIPER Kutai Timur

Seminar Riset dilaksanakan selama 2 hari yaitu hari Sabtu (7/5) dan Minggu (8/5). Pada seminar tersebut seluruh PCSI yang hadir didorong untuk mempresentasikan hasil risetnya dengan topik yang sudah ditentukan pada kegiatan nasional sebelumnya yaitu Pelatihan Mahasiswa Kehutanan Indonesia (PMKI) di Universitas Bengkulu. Topik tersebut diantaranya adalah pengenalan identifikasi tumbuhan bawah, kultur jaringan dan geographic information system
Adapun PCSI yang hadir dan mempresentasikan hasil risetnya antara lain Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas Mataram (UNRAM), Universitas Tanjungpura (UNTAN), STIP Wuna Raha, Universitas Tadulako (UNTAD), Universitas Muhammadiyah Makassar (UMM), Universitas Halu Oleo (UHO), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Universitas Palangkaraya (UPR), Universitas Bengkulu (UNIB), STIPER Kutai Timur, Universitas Mulawarman (UNLAM), Institut Pertanian (INSTIPER) Yogyakarta, Universitas Lampung (UNILA), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB), Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Institut Pertanian Malang (IPM). Dengan kegiatan tersebut, diharapkan Sylva Indonesia menjadi terbiasa dengan data dan riset sehingga kedepan Sylva Indonesia dapat menjadi salah satu lembaga yang memiliki data kehutanan terbaru dan ter-update yang dapat digunakan untuk pembangunan kehutanan dimasa yang akan datang. 


Selasa, 26 April 2016

Kayu Uru (Elmerelia sp)_Tana Toraja

Sampai decade 1950-an, orang Toraja memperoleh kayu Uru (Elmerelia spp) dari hutan alam. Semakin lama persediaan kayu Uru semakin terbatas, sampai akhirnya hampir hilang karena di Lokasi hutan alam yang tersisa amat jauh di Puncak-puncak gunung. Untuk mengatasi kekurangan kayu uru, maka orang Toraja mulai menanam Uru disekitar tempat tinggal mereka, yang dimulai sejak akhir decade 1960-an. Penanaman kayu Uru di Tana Toraja merupakan inisiatif rakyat sendiri. Kayu Uru menjadi pilihan orang Toraja karena jenis tersebut merupakan bahan pembuat rumah yang bagus, atau bahan untuk membuat ukiran yang diperlukan bagi kepentingan budaya dan kepercayaan tradisional.

Kamis, 07 Januari 2016

I CAN'T MOVE ON



Kalau saja pena ini bisa menulis lebih dari 1000 kata
Mungkin akan kutorehkan semua kata maafku
Kalau saja kertas ini tidak cukup muram
Akan kuukir semua kata sesalku diatasnya
                Namun akhirnya aku harus sadar
                Ternyata aku sudah cukup lama tertidur
                Bangunlah..ada yang memberontak
                Bukan..bukan memberontak tapi menangis
Bingung…kau takkan percaya semuanya
Bagaimana bisa kau mempercayaiku..?
Tak ada yang bisa dilihat kecuali kebohongan
Tak ada yang bisa dipercayai karena semuanya hanya janji
                Aku terus berkata untuk setia
                Tetapi ternyata aku cukup lemah untuk kata itu
     Aku bersumpah untuk menjagamu
     Tetapi benar..sekali lagi aku terlalu lemah untuk itu
Disini…kuulang kata-kata itu
AKU MENCINTAIMU..
Kuungkapkan dengan segenap hatiku
Sampai seluruh selku merasakannya