Sabtu, 26 Januari 2013

HUKUM ITU BUKAN BARANG



SAAT KEADILAN ADALAH UANG

     Negara Indonesia adalah negara hukum”. Ungkapan ini tak lasim kita dengar di telinga kita.  Bahkan ada sejuta mulut yang sering mengucapkan kata ini. Tak dapat dipungkiri bahwa ungkapan ini merupakan salah satu semboyan negara Indonesia. .Namun bagi saya, ungkapan ini hanya merupakan ungkapan semata, yang maknanya mulai pudar . Bahkan saya sering berpikir bahwa ini sebuah kebohongan yang besar diantara sejuta kebohongan yang ada. Saya sering bertanya mengapa orang bengitu mudah mengatakan bahwa indonesia adalah adalah negara hukum, negara yang menjunjung  tinggi keadilan, negara yang memiliki idiologi murni dan suci. Atau mungkin ini hanya ungkapa n dulu yang masih kita gunakan sampai sekarang,,,,, apa memang pantas negara kita di sebut negara hukum . .apa mungkin seperti inilah hukum . . . .. .
      Saat yang berkuasa adalah rupiah,,, saat yang berhak mengadili adalah uang, dan ketika yang benar adalah mereka yang kaya.......maka masih layak kah negara kita disebut negara hukum,, masih pantaskah kita mangatakan bahwa kita menjunjung tinggi keadilan.
      Apa hanya untuk sebuah sembonyan, kita tega membohongi diri kita,,, kita mangaku bahwa kita punya hakim, jaksa, polisi, dan penegak hukum lainnya,tapi apa gunanya jika semua  pada akhirnya hanya diperintah oleh uang.
      Ketika hak orang miskin disepelehkan, bahkan mereka seolah-olah tidak memiliki hak sama sekali, apa disitu kita melihat hukummmm ada.. . . .????? Jika ada, maka orang buta pun pasti melihatnya. Bengitu banyak kecuranga hukum yang terjadi namun kadang kita berpura-pura untuk tidak bisa melihatnya, meski terkadang hati kecil kita memberontak. Namun itulah kenyataan sekarang. Kecurangan, dan manipulasi kebenaran mungkin itu yang layak disebut keadilan bagi kita, karena


memang itulah kenyataannya...........HUKUM TAK LAGI BERLAKU UNTUK SEMUA, TETAPA HANYA UNTUK MEREKA YANG MEMILIKI UANGGGGG.....
         


DISAAT KEADILAN ADALAH UANG, MAKA TAK LAYAK ADA KATA KEADILAN TERUCAP DARI MULUT KITA,,,,,,,,,,DISAAT HUKUM BISA DIBELI DENGAN UANG, MAKA ITU LEBIH KEJAM DARIPADA PENJAJAH, ,,,,,,,,,,,DISAAT  YANG BENAR ADALAH ORANG YANG MEMILIKI UANG, MAKA ITU JAUH LEBIH MENYAKITKAN DARI HUKUM RIMBA

BAGI SAYA  HUKUM TIDAK JAUH LEBIH BUSUK DARI SAMPAHHHHH ...

IT IS REALLLLL